Sabtu, 26 Apr 2025
  • ~ Strength and Honour ~

Mengajarkan Sopan Santun pada Balita!

Mengajarkan Sopan Santun pada Balita!

Mengajarkan Sopan Santun pada Balita!

Oleh : Ratih Dwi Hapsari

Semakin berkembangnya kemajuan teknologi, membuat anak-anak mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju. Hal ini berdampak pada perilaku anak zaman sekarang yang berbeda dengan zaman dahulu. Rasa sopan santun anak-anak sekarang makin memudar. Banyak pengaruh dari dunia teknologi yang semakin canggih membuat anak melupakan cara bersopan santun kepada orang di sekitarnya.

Lalu, sebenarnya sejak kapan sih sopan santun bisa kita ajarkan kepada anak-anak? Penerapan sikap sopan santun bisa kita ajarkan sejak anak masih kecil (usia balita). Bagaimana cara mengajarkannya? Berikut poin – poin penting yang bisa diterapkan oleh ayah bunda dalam mengajarkan sikap sopan santun sejak dini.

  1. Membiasakan Berkata “Tolong”

Anak usia di bawah 3 tahun bisa kita biasakan untuk berkata “tolong” ketika ingin membutuhkan bantuan. Cara membiasakannya adalah dengan memberi contoh. Orang tua merupakan teladan bagi anak-anak. Setiap perilaku orang tua akan ditiru oleh anak-anak. Maka ajarkan anak-anak berperilaku yang baik. Salah satunya dengan berkata “tolong” ini. Misalnya, ketika akan mengambilkan mainan, ajarkan, “Ma, tolong ambilkan mainan itu… ” dsb.

  1. Memberi Contoh Berkata “Maaf” dan “Terima Kasih”

Untuk membiasakan anak berkata maaf sangatlah mudah. Kuncinya ada pada orang tua. Biasakanlah berkata maaf ketika melakukan kesalahan kepada anak atau anggota  keluarga yang lain. Ketika hal tersebut dilakukan, anak akan mencontoh dan terbiasa untuk meminta maaf jika melakukan kesalahan. Begitu juga dengan membiasakan anak untuk selalu berkata berterima kasih ketika orang lain berbuat baik.

  1. Membiasakan Berkata “Permisi”

Mendidik anak untuk bersopan santun butuh pembiasaan. Begitu juga dengan membiasakan anak untuk berkata “permisi”. Bagaimana caranya? Biasakan berkata “permisi…” ketika kita maupun anak berjalan di depan orang. Ajak anak untuk mengatakannya apabila ingin melakukan sesuatu yang menyela atau mengganggu orang lain.

Membentuk anak menjadi anak yang hebat tidak hanya butuh teori, akan tetapi pembiasaan yang konsisten dan teladan dari orang tua yang menjadi peran besar dalam pembentukan karakter anak. Ketika menerapkan pembiasaan sopan santun tersebut perlu adanya kerjasama yang kuat antara ayah dan bunda. Jangan sampai ayah dan bunda memiliki peraturan yang berbeda. Hal ini akan membuat anak kebingungan sehingga apa yang akan ayah bunda capai untuk menjadikan anak berperilaku sopan santun dengan baik tidak berjalan secara optimal.

IIS PSM Magetan

Tulisan Lainnya

Young Indonesian Khalifah Starts Here
Oleh : IIS PSM Magetan

Young Indonesian Khalifah Starts Here

“Every Cloud Has A Silver Lining”
Oleh : IIS PSM Magetan

“Every Cloud Has A Silver Lining”

MEMULIAKAN  AL-QUR’AN
Oleh : IIS PSM Magetan

MEMULIAKAN  AL-QUR’AN

TAWAKKUL
Oleh : IIS PSM Magetan

TAWAKKUL

KELUAR