Why Become Brother or Sister?

Oleh : Sri Maryani, S.Pd.

Al-Qur’an adalah kalamulloh yang memiliki banyak sekali manfaat. Al-Qur’an  pada dasarnya dalah tuntunan hidup bagi umat muslim diberbagai jaman hingga hari kiamat nanti. Sebagai umat islam kita tentu sangat sering membaca Al-Qur’an. Kita menemukan berbagi kisah para Nabi dan Rosul disana serta berbagai tuntunan untuk menjalani aktivitas keseharian kita.

            Salah satu tuntunan yang kita temui disana adalah tentang saudara sepersusuan. Saudara sepersusuan ini adalah saudara yang terjadi karena pernah meminum susu/ASI dari Ibu yang sama (selain Ibu kandungnya) dalam usia sejak lahir hingga dua tahun. Selama ini anjuran dari dokter maupun bidan untuk seorang Ibu agar menyusui anaknya eksklusif 6 bulan dan digenapi 2 tahun. Sebenarnya Al-Qur’an telah memberi tuntunan dalam surat Al-Baqarah ayat 233 bahwa Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Untuk ukuran berapa jumlah ASI yang harus diminum seorang bayi untuk bisa menjadi saudara sepersususan tersebut terdapat banyak pendapat yang berbeda dari para ulama.

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim bahwa Nabi SAW sabda yang artinya: Apa yang haram karena nasab maka itupun haram karena penyusuan. Dalam riwayat lain: “Penyusuan itu menjadikan haram apa yang haram karena hubungan kelahiran (nasab).”

Sebenarnya hal ini bisa dijelaskan secara biologi. Di lambung bayi baru lahir sampai usia dua tahun terdapat enzim rennin. Enzim ini akan mulai diproduksi dalam jumlah yang besar saat bayi lahir kemudian produksinya secara bertahap akan menurun sampai berhenti pada usia bayi dua tahun. Enzim rennin disebut juga dengan chymosin atau rennet di lambung memiliki fungsi untuk mengubah kaseinogen menjadi kasein.

Di dalam susu mengandung protein kaseinogen. Kaseinogen memiliki empat jenis molekul utama. Tiga diantaranya yaitu, kasein alfa-s1, kasein alfa-s2 dan kasein beta yang dapat diendapkan dengan adanya kalsium dalam susu. Kappa kasein (K-kasein), yang merupakan molekul keempat dalam enzim kaseinogen, tidak dapat diendapkan oleh kalsium. Hal ini karena kappa kasein dapat mencegah pengendapan pada kasein alfa dan beta, dan dengan demikian mencegah koagulasi susu dalam keadaan normal. Hal ini membuat enzim rennin bereaksi dengan menginaktivasi (menon-aktifkan) kappa kasein (Honestdocs, 2019).

Pada tahap inilah maka susu dapat dikentalkan atau digumpalkan, untuk kemudian dicerna dengan baik, dan semua manfaatnya pun akan didapat. Jika lambung tidak menghasilkan cukup rennin, susu tidak dapat dicerna dengan baik dan kalsiumnya pun tidak akan diserap oleh tulang dan tubuh secara keseluruhan (Honestdocs, 2019).

Salah satu akibat susuan dikarenakan karena beberapa bagian tubuh manusia terbentuk dari susu. Susu seorang perempuan menyebabkan tumbuhnya daging anak yang dia susui dan membuat ukuran tulangnya menjadi membesar. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis Nabi SAW dalam shahih Bukhari bahwa tidak dinamakan menyusu kecuali apa yang dapat memperbesar tulang dan menumbuhkan daging (diglib uinsby, tanpa tahun).

Sesungguhnya pembesaran tulang dan penumbuhan daging akibat pasokan makanan yang berupa susu. Dengan demikian, maka perempuan yang menyusui menjadi ibu susuan karena dia adalah bagian dari anak itu secara hakikat (diglib unisby, 2019). Karena begitu pentingnya asupan ASI ini bagi bayi maka semoga Ibu diseluruh dunia ini dimudahkan dan dilancarkan ASI-nya serta mereka dapat memberikan ASI eksklusif selama enam bulan dan menyempurnakkanya hingga bayinya berusia dua tahun. Dari sini jelas bahwa enzim rennin yang ada pada bayi baru lahir sampai usia 2 tahun membantu pengubahan protein kaseinogen pada susu sehingga bisa dipecah menjadi kasein sehingga nutrisinya bisa dicerna oleh pencernaan bayi baru lahir hingga dua tahun dan dapat di serap oleh tubuh bayi sehingga menjadi penyusun dari tulang dan sel-sel dalam tubuhnya. Hal inilah yang menjadikan bayi baru lahir hingga umur dua tahun yang meminum ASI yang berasal dari Ibu yang bukan Ibu kandungnya dengan jumlah yang memenuhi syariat islam dan memenuhi syarat lainnya dalam hal ini akan menjadi anak sepersusuan dari Ibu tersebut. Anak tersebut juga akan menjadi saudara sepersusuan dari anak Ibu susuan tersebut.