Baby Blues Syndrome

Baby Blues Syndrome

Oleh : Myristica Anatoni (Counselor)

Kenapa saya tertarik menulis tentang ini? Dikarenakan saya adalah korban Baby Blues Syndrome sebanyak dua kali. Saat memiliki anak pertama dan kedua. Justru saat kelahiran anak kedua, saya mengalami Baby Blues Syndrome yang lebih parah. Saat saya hanya bersama anak kedua saya dirumah saya sering menangis, merasa bahwa saya bukan ibu yang baik, merasa khawatir berlebih saat bayi saya menangis dan saya menjadi mudah melampiaskan kemarahan saya kepada anak pertama saya. Betapa bersalahnya saya kepada anak pertama saya.

Apa sebenarnya Baby Blues Syndrome itu ??         

Baby Blues Syndrome sendiri adalah kondisi emosional bunda setelah melahirkan terutama perasaan sedih dan stress yang sulit untuk dikontrol. Terkadang memang aneh untuk didengar, anak yang begitu bahagia dinanti-nantikan kehadirannya, berubah menjadi perasaan sedih dan stress saat sang bayi sudah lahir. Banyak orang di sekitar bunda yang justru menyepelekan kondisi bunda ini. Baby Blues Syndrome biasanya dirasakan hingga dua minggu setelah kelahiran sang bayi. Jika kondisi ini bunda rasakan lebih dari dua minggu sebaiknya bunda segera berkonsultasi kepada dokter, bidan atau psikolog.

Beberapa gejala yang tampak saat bunda mengalami Baby Blues Syndrome antara lain:

1. Mudah menangis tanpa sebab yang jelas
2. Mudah kesal dan marah
3. Mudah merasa lelah
4. Hilangnya rasa percaya diri
5. Mudah tersinggung dan menjadi sangat sensitive
6. Susah membangun bonding dan ikatan dengan bayi

 Sebenarnya apa penyebab terjadinya Baby Blues Syndrome ??

Ada banyak perubahan hormon dalam diri bunda setelah proses melahirkan buah hati. Hormon melahirkan akan berkurang, sedangkan hormon yang mempengaruhi produksi ASI akan meningkat. Hormon inilah yang juga bisa mempengaruhi kondisi emosional bunda pasca melahirkan. Ditambah pastinya dengan adanya tanggung jawab baru untuk merawat bayi. Selain itu ada beberapa faktor lain penyebab munculnya Baby Blues Syndrome, yaitu:

1. Kelelahan merawat dan mengasuh bayi yang baru lahir

Bayi baru lahir masih memiliki pola tidur yang belum teratur dan harus belajar untuk menyusu langsung dengan bunda (meskipun banyak bunda yang tidak dapat menyusui bayi nya secara langsung) yang membuat bunda harus menguras tenaga dan waktu istirahat bunda.

1. Sakit pada payudara dan kesulitan dalam menyusui

Saat ASI mulai diproduksi maka payudara bunda akan mudah bengkak, sakit dan menimbulkan rasa tidak nyaman.  Dalam proses menyusui pun terkadang bunda akan mengalami putting payudara bunda lecet dan berdarah.

1. Dalam masa adaptasi menjadi seorang ibu
2. Hormon bunda menurun

Selama hamil hormone bunda meningkat, akan tetapi saat setelah melahirkan bunda akan kehilangan banyak hormon.

Beberapa tips untuk mengatasi Baby Blues Syndrome:

1. Bunda harus terbuka untuk berkomunikasi dengan keluarga terdekat terutama suami tentang perasaan yang bunda rasakan, tentang kondisi fisik bunda setelah melahirkan dan kondisi lain yang mungkin membuat bunda tidak nyaman, yang dapat mengakibatkan Baby Blues Syndrome bunda semakin parah.
2. Bunda harus tetap mengatur waktu istirahat bunda, meski memang mengurus bayi baru lahir akan menyita waktu bunda. Selipkan waktu secukupnya untuk istirahat saat bayi bunda juga terlelap tidur.
3. Sesekali selipkan waktu untuk relaksasi dan refreshing agar bunda tidak merasa kesepian dan terkekang.
4. Mengkonsumsi dan mengatur pola makan dengan baik. Selain berpengaruh pada mood bunda, makanan bergizi akan mempengaruhi produksi dan kualitas ASI bunda.

Bagaimana peran suami dan keluarga terdekat dalam membantu mengatasi Baby Blues Syndrome ??

Suami dan keluarga terdekat bunda harus paham tentang apa itu Baby Blues syndrome, gejalanya dan dampaknya untuk bunda dan bayi. Peran suami dan keluarga terdekat sangatlah penting untuk membantu bunda dalam mengatasi Baby Blues Syndrome. Beberapa hal penting yang bisa di lakukan suami dan keluarga untuk mengatasi Baby Blues Syndrome adalah:

1. Membantu bunda dalam mengurus beberapa pekerjaan rumah
2. Membantu bunda dalam mengurus dan merawat bayi
3. Menyediakan dan memberikan makanan yang dibutuhkan bunda saat sedang menyusui
4. Memberikan dukungan penuh kepada bunda, tidak mecela pola pengasuhan bunda kepada bayi secara frontal, dan tidak mengkritik perubahan bentuk tubuh bunda