Kamis, 08 Mei 2025
  • ~ Strength and Honour ~

Speech Delay Pada Anak

Speech Delay Pada Anak

(Sharing session)

Oleh Dewi Chandrawati

Sebagai orang tua, kita tentu ingin anak-anak kita berkembang baik sesuai dengan usianya. Karena itu, kita harus aware dengan tumbuh kembang anak dari berbagai aspek perkembangan. Salah satunya perkembangan bahasa yang berkaitan erat dengan ketrampilan bicara anak.

Ketrampilan bahasa ini penting karena sangat erat kaitannya dengan perkembangan kognitif dan kompetensi sosial emosional anak. Menurut Howard, Shaughnessy (et al) dalam Jalongo (2007) di buku Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Anak Usia Dini disebutkan bahwa anak yang belajar berbicara serta berinteraksi baik dengan orang lain cenderung lebih berkembang dalam kemampuan keaksaraan dan belajar beragam pengalaman. Sebaliknya, anak yang gagal dalam perkembangan keterampilan berbahasa sesuai usianya memiliki resiko dalam kehidupan sosialnya, bermasalah dalam keterampilan membaca dan kesulitan akademis lainnya di sekolah.

Nah kebetulan, beberapa waktu lalu, saya mendapat kesempatan untuk sharing di sebuah komunitas membaca mengenai salah satu gangguan berbicara pada anak usia dini. Sharing ini lebih berdasar pada pengalaman tentang kasus yang pernah saya temui, dilengkapin hasil diskusi dengan konselor di sekolah. Sebelumnya, kita kenali dulu beberapa gangguan di dalam perkembangan bicara pada anak berikut:

  • Kelemahan di dalam berbicara (berbahasa) kosakata.
  • Lamban mengembangkan suatu bahasa/di dalam berbicara.
  • Seringkali berbicara yang tidak teratur.
  • Tidak konsentrasi di dalam menerima suatu kata (bahasa) dari orang tua/guru.

Nah, jenis-jenis keterlambatan dalam berbicara, ditunjukkan dengan gangguan yang dialami anak di atas. Lalu bagaimana dengan speech delay?

Speech delay atau keterlambatan bicara adalah kondisi kemampuan bicara anak yang tidak berkembang sesuai dengan usianya. Jadi, anak yang mengalami speech delay, anak cenderung mengalami kesulitan untuk mengekspresikan keinginannya pada orang lain. Salah satunya karena kelemahan dalam kosakata seperti halnya gangguan tersebut.

Sebenarnya, pada masa toodler (1-3 tahun), anak mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata singkat. Lalu apa saja indikasi bahwa anak mengalami speech delay? Berikut indikasi umumnya:

  • Usia 1 tahun, anak belum bisa mengucap kata sederhana. Contoh : mama, papa, dll.
  • Usia 2 tahun, anak belum bisa mengucap kombinasi kalimat sederhana. Contoh : ma, pis (mama pipis), ma cucu (mama susu), dan kombinasi kata itu ada maknanya, bukan mengoceh atau menggumam.
  • Usia 3 tahun, anak belum bisa mengucap kalimat sederhana. Contoh : ma ayo bok, maem ma, dll.

Menurut Bromley di buku Perkembangan Bahasa, “…ada kemungkinan terjadi perbedaan kecepatan dalam berbahasa pada anak..”

Jadi, kemungkinan perbedaan kemampuan anak yang satu dengan yang lain bisa saja terjadi. Meskipun bahasa dan kemampuan berbicara pada anak berbeda, namun keduanya saling berkaitan. Kemampuan  bicara ini adalah salah satu aspek bahasa yang termasuk dalam ketrampilan bahasa ekspresif.

Beberapa contoh kasus yang pernah saya temui di antaranya:

  • Anak yang ketika menginginkan sesuatu dengan berteriak tanpa makna, atau dengan menangis, belum mau mengucapkan maunya. Ini selalu terjadi ketika anak menginginkan sesuatu.
  • Ada lagi, ketika anak ditanya, dia tahu maksudnya, namun menjawab dengan suara kecil dan artikulasinya yang kurang jelas.
  • Ada anak yang ditanya, hanya menjawab dengan anggukan saja atau kadang menjawab tapi tidak jelas dipahami oleh lawan bicaranya.

Secara umum, anak yang mengalami speech delay, anak cenderung kurang percaya diri ketika bersosialisasi dengan orang lain, karena keterbatasan bahasanya. Teriak atau marah – marahnya karena keinginannya tidak segera dipenuhi oleh orang tuanya.

Lalu apa penyebab umumnya?

  1. Masalah organ ucap (lidah)
  2. Gangguan pendengaran
  3. Kurang stimulasi
  4. Gangguan perkembangan lainnya

Setelah mengetahui penyebab umumnya, baru kita bisa mengarahkan cara penangannya. Karena penangan speech delay ini dilakukan berdasarkan penyebab dan tingkat Speech Delay-nya.

  1. Masalah organ ucap

Biasanya yang sering ditemui karena lidahnya pendek. Jadi sebaiknya dirujuk ke dokter tumbuh kembang anak, lalu nanti mungkin akan direkomendasikan perawatan lainnya.

  • Gangguan pendengaran

Kalau ada gangguan di indra pendengaran, otomatis kan anak sejak bayi tidak mendapatkan “masukan stimulasi” dari lingkungannya. Jadi kemungkinan speech delay cukup besar. Nah bagaimana penanganannya? Dirujuk ke dokter.

  • Kurang stimulasi

Kurang stimulasi di sini bisa berarti waktu masih bayi, anak tidak diajak ngobrol/menyanyi/berkomunikasi. Didiamkan saja. Atau masih umur di bawah 3 tahun sudah dikenalkan HP dan TV. Penanganannya tentu dengan pemberian stimulasi:

  • Ajak ngobrol
    • Bacakan buku kepada anak, ditanya (2 arah)
    • Ceritakan dongeng, cerita, lalu ditanya (2 arah)
    • Terus ajari anak untuk mengungkapkan keinginannya secara bertahap, pelan-pelan
    • Ajak bernyanyi
  • Gangguan perkembangan lainnya

Ini bisa karena autisme, cedera otak, dll.

Anak yang speech delay-nya disertai atau karena gangguan perkembangan lain biasanya disarankan untuk diokupasi terapi dan terapi wicara.

IIS PSM Magetan

Tulisan Lainnya

“Every Cloud Has A Silver Lining”
Oleh : IIS PSM Magetan

“Every Cloud Has A Silver Lining”

Mengapa Doamu Tidak Dikabulkan?
Oleh : IIS PSM Magetan

Mengapa Doamu Tidak Dikabulkan?

Nabi Muhammad SAW Teladan Utama
Oleh : IIS PSM Magetan

Nabi Muhammad SAW Teladan Utama

TAWAKKUL
Oleh : IIS PSM Magetan

TAWAKKUL

Go International di Penghujung 2022
Oleh : IIS PSM Magetan

Go International di Penghujung 2022

0 Komentar

KELUAR